PORTAL INDRAMAYU- Kota Kudus merupakan salah satu kota pemroduksi rokok di Indonesia.
Dari Kota Kudus inilah sejarah rokok kretek lahir, selain Kota Kudus, terdapat kota-kota lain yang menjadi saingan kretek.
Baca Juga: Fakta mengejutkan mengenai Bahasa Cirebon-Indramayu
Tapi tidak setenar Kota Kudus yang saat ini dikenal sebagai Kota Kretek.
Kota Kudus selain dikenal sebagai kota kretek juga dikenal sebagai kota santri. Mengingat di Kudus terdapat banyak pesantren-pesantren.
Baca Juga: Dinilai Erotis MUI Jember Haramkan Goyang Pargoy yang Lagi Viral di Kalangan Remaja
Siapa sangka jika dari kota Kudus inilah rokok kretek yang kita nikmati sekarang ini.
Berbeda dengan rokok putih, rokok yang hanya berbahan dasar tembakau kering tanpa campuran di dalamnya ini mengklaim diri sebagai rokok yang rendah tar dan nikotin.
Baca Juga: Lagu Justy Aldrin Berjudul Haruskah Tranding Topik ke-8 di YouTube, Ini Liriknya
Rokok kretek pada mulanya, dulu secara tidak sengaja H. Djamhari mencari cara untuk menyembuhkan rasa sakitnya di dadanya.
Beliau mencoba meracik ramuannya dengan mencampurkan tembakau, kayu manis, dan cengkeh. Setelah dicampur, H. Djamhari menyatukan semua bahan tersebut di daun jagung yang sudah dikeringkannya lalu membakarnya.
Dari pengalaman pribadinya, selanjutnya H. Djamhari menularkan ke orang lain, dan banyak yang cocok, hingga mereka memesan untuk dibuatkan rokok kretek. Hari demi hari pesanan rokok kretek selalu bertambah, hingga nama H. Djamhari terkenal dikalangan kaum bawah maupun pemerintah saat itu masih dalam cengkraman Hindia-Belanda.
Artikel Terkait
Sukses! Dies Natalis IKMI Se Wilayah Cirebon Ke-22 Berharap Makin Bermanfaat untuk Masyarakat
Bansos Cair Rp900.000 Desember 2022, Segera Login Cekbansos.kemensos.go.id