Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Dan Saat Berpacaran Menurut Gen Z

- Minggu, 19 Maret 2023 | 15:47 WIB
Fhoto by Education Republic
Fhoto by Education Republic


PORTAL INDRAMAYU - Setiap generasi memiliki gaya berpacarannya sendiri, terlebih bagi Gen Z. Kehidupan percintaan mereka sangat berbeda dengan kalangan Boomer, Gen X dan bahkan milenial yang rentang usianya tidak terlalu jauh. Anak muda yang lahir setelah 1995 lebih jarang bercinta, tapi pada saat bersamaan mereka cenderung tidak tertarik menjalin hubungan serius. sehingga tidak mengherankan jika sering disorot.

Lalu, seperti apa sih bentuk pacaran generasi yang dikenal mampu mengubah apa pun menjadi tren.

Berikut enam hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat berpacaran menurut Gen Z:

1.Waspadalah terhadap pelaku WOKEFISH.
Hasil riset wadah pemikir AS Pew menunjukkan, mayoritas kaum Generasi Z berpandangan liberal dan progresif. Penilaian ini bisa dibuktikan dengan melihat keaktifan mereka saat mendukung gerakan Black Lives Matter beberapa waktu lalu, atau ketika mengikuti aksi menolak perubahan iklim yang tersebar di seluruh dunia.

Kesadaran politik muda-mudi Gen Z begitu kuat, sehingga mereka harus memastikan pacar atau gebetannya sungguh-sungguh mendukung suatu gerakan. Mereka tidak ingin pasangannya berpura-pura peduli dengan isu tertentu cuma untuk dianggap keren atau menarik perhatian mereka.

2. Pekerjaan lebih penting daripada seks.
Peneliti mungkin mengira Gen Z malas berhubungan seks karena keasyikan main media sosial, padahal sebenarnya pandangan anak muda terhadap seks sedikit lebih kompleks. Sebagai generasi yang tumbuh besar setelah krisis ekonomi 2008, kebanyakan dari mereka lebih mengkhawatirkan pendidikan, prospek kerja dan stabilitas finansial daripada masalah percintaan. Dan di tengah pandemi seperti sekarang, mencari pacar menjadi nomor kesekian bagi Gen Z.

3. Meresmikan hubungan
Bagi Gen Z, sering kencan dan dikenalkan ke teman atau keluarga doi belum cukup untuk menegaskan status hubungan mereka.
Karena itu Gen Z lebih butuh kepastian yang keluar dari omongan langsung yang menjadikannya yakin akan hubungan yang serius.

4. Siap-siap dighosting
Kita semua pasti pernah merasakan betapa sedihnya kenalan Tinder tiba-tiba menghilang setelah chatting-an. Pesan kalian sudah dibaca, tapi mereka tidak pernah membalasnya lagi.
Kebiasaan ghosting, sayangnya, masih menghantui Generasi Z dan bahkan seakan menjadi lifestyle, maka dari itu mengenal lebih dalam bisa menjadi solusi.

5. Kenalan dari aplikasi kencan
Sama seperti generasi sebelumnya, bermain aplikasi kencan tak selalu menyenangkan.
Maddie mengatakan aplikasi seperti Tinder mendorong tipe penampilan tertentu yang sering kali tidak sesuai dengan kenyataannya.Banyak perempuan queer yang profil Tinder-nya hampir tidak ada bedanya dengan cewek hetero, Mereka semua langsing, berambut lurus, berbulu mata palsu dan mengenakan sepatu hak tinggi. Ketika akhirnya kalian ketemuan, mereka ternyata lebih menarik daripada profil Tinder.

6. Kurang peduli dengan jodoh
Kebanyakan kaum milenial suka menonton rom-com dan sering mendengarkan cerita bagaimana orang tua mereka pertama kali bertemu. Oleh karena itu, ide mencari belahan jiwa sudah tertanam sejak dini. Berbeda halnya dengan remaja Gen Z yang woke abis. Jodoh yang tepat bukanlah hal penting untuk mereka.
Saat kalian menginjak usia 20-an, orang-orang menekankan pentingnya casual sex untuk menemukan pasangan yang cocok sebelum akhirnya menjalin hubungan serius, seperti menikah dan punya anak maka sekarang adalah kebalikanya.***

Editor: Dika Agung Wahyudi

Tags

Terkini

Mengenal Perkembangan Perkereta Apian Indonesia

Senin, 27 Februari 2023 | 15:01 WIB

Makna Hari Lahir dan Nasib Asmaranya

Jumat, 27 Januari 2023 | 14:07 WIB

Imlek Dalam Tradisi Tionghoa di Indonesia

Kamis, 12 Januari 2023 | 12:25 WIB

Kisah Inspiratif Mujiono, Budidaya Tanaman Anggur

Kamis, 8 Desember 2022 | 19:45 WIB

Fakta mengejutkan mengenai Bahasa Cirebon-Indramayu

Jumat, 2 Desember 2022 | 15:01 WIB

Terpopuler

X